yang diberi kesempatan.


Mereka yang tengah terlentang di atas tilam. Sejajar mata melempar pandangan memuja. Para jemari bergerilya saling memberi usapan lembut. Membuat iri air yang masih terus turun di luar sana. Hingga langit kadang marah mengirim kilat cahaya.

Mereka yang bertelanjang dada dengan bau khas setelah berjam-jam melakukan adegan dewasa. Seluruh posisi dalam panduan buku kama sutra telah dicoba. Masih sanggup melumat bibir yang merah membengkak.

Mereka yang tengah dikelilingi jutaan peri cinta. Terkekeh geli melempar guyonan penuh keju dan gula. Mengungkapkan betapa beruntung keduanya dihadiahkan Tuhan pasangan sempurna. Berharap pada dewa dewi agar dikaruniai selalu bahagia.

Kini mereka berdua tengah berdelebrasi langkah yang akan dituju selanjutnya. Sebab berdua belum sempurna seluruhnya. Masih ada koneksi yang harus dihubungkan segera. Antara dia, buah hatinya, dan juga sebuah rahasia.

“Kita harus beritahu mereka secepatnya. Aku bisa semakin gila hanya bisa memandang mereka dan berbicara dengan sebuah alasan.” Ujarnya dengan suara lemah. Mengadu pada sang omega dia sudah sangat sengsara.

Sang omega mengangguk setuju. Sebab dia sama sengsaranya, hidup berlari memanggul kebenaran yang dia sembunyikan dibalik tubuhnya.

“Datanglah ke rumah akhir pekan nanti. Kita beritahu mereka yang sebenarnya.”

Dan bukan keraguan yang muncul dari binar matanya. Namun percikan api dan gemuruh dadanya membuncah bahagia. Inilah akhirnya, akhir sebuah penantian. Setidaknya tidak ada rahasia diantara mereka. Apapun yang akan terjadi nanti biarlah waktu dan takdir yang akan menentukan.


`hjkscripts.