satu tubuh.
TRIGGER WARNING ; SENSUAL CONTENT 🔞
Tetesan air dari langit pada pagi hari membuat rasa kesepian di dalam pandu rumah megah nyaman semakin merasuk dalam dada. Bau khas hujan tercium pekat entah ini memang dari alam atau feromon sang alpha yang tengah membumbung bebas berikat dengan udara.
Temperatur di luar berangsur menurun namun tidak di dalam tubuhnya yang semakin melonjak atas reaksi ilmiah yang terjadi satu bulan sekali. Empunya raga menggeram karena panas menyebabkan bagian sensitifnya tegang hingga mengeluarkan cairan. Siapa gerangan yang mau datang di pagi hari dengan riuh air hujan? Menyerahkan tubuh pada dirinya untuk dijadikan bahan pelampiasan.
Sang alpha juga dirinya butuh asupan, enam belas tahun menahan hasrat yang tak tertahankan.
Siapapun dia orang yang rela dijadikan pelampiasan. Siapapun dia yang akhirnya menjawab doa-doa dilantunkan pada saat terendahnya. Siapapun dia dan suara deru kendaraan teredam suara ramai sang hujan yang berhenti tepat di depan taman. Inilah dia lelaki yang berdiri, lelaki yang menyerah terhadap keadaan hingga sanggup melangkah masuk dalam jeratan marah bahaya.
Raganya sedingin samudra antartika bergelayut manja mencari kehangatan pada kulit tan sepanas gurun sahara. Dia yang masuk tanpa permisi juga basa basi. Mendorong sang empu tanpa sungkan seperti lelaki minus tata krama. Duduk dipangkuan menikmati bibir milik tuan bukan hangat teh melati.
Bunyi kecipak mengalun mengisi ruang kosong telinga, menggantikan amarah kilatan cahaya yang membawa guntur bersamanya. Lenguhan tak pantas meluncur begitu saja menjadi pengiring pembukaan kegiatan dewasa.
“HAAHHH AHHHH...” Teriaknya mengadu pada sang alam. Memamerkan suara indahnya seolah memberitahu pada seluruh dunia lelaki yang tengah memberikan ribuan tanda sungguh luar biasa.
Basah bibirnya pula bengkak berwarna merah tengah menganga, meracau entah kata atau hanya desahan semata. Kepalanya menengadah matanya berlinang air mata. Pasrah dia dibuatnya, membiarkan sang alpha bermain dengan dadanya.
Alex... Alex...
Seruan bibirnya memanggil kasihnya. Suara paraunya seolah semakin memberi motivasi pada pemilik nama untuk melancarkan terus aksinya. Membuka akses tanpa permisi, menggerayangi tubuh polos tanpa sehelai sutra. Diletakkan dia sejenak, lembut punggung menyentuh sofa.
Pengelihatannya kabur, namun dari bawah sini pun dia masih bisa menyaksikan bagaimana sensualnya sang lelaki dalam menelanjangi diri sendiri. Refleks membulat matanya kala perisai kain lepas dari kaki-kakinya melihat miliknya yang tegak berdiri.
Sang omega mengulurkan tangannya, meminta dibantu duduk kembali. Sejajar sekarang wajahnya dengan batang tegang milik si lelaki. Ini seperti sebuah reuni. Antara si panjang dengan lubang hangat ditengah nafsu birahi.
Sensasinya masih sama seperti masa lalu. Hangat dan basah juga rasa ngilu. Pusing di kepala seiring berantakan gerakan mundur dan maju. Lalu, bergetar tubuh dan berkedut batang dahulu sebelum lepas cairan peju.
Mereka berdua bagai orang gila yang kewarasannya telah dikeluarkan paksa. Kelakar tawa sembari bercumbu menyesap kentalnya cairan peju bercampur liur dan asin peluh. Memompa nafsu hingga puncak jika ditambah bumbu manis dari sari alami bibir masing-masing.
Di dorongnya tubuh sang tuan, merebut kuasanya naik di atas tahta dia. Tersenyum binal sebab dia yang menjadi rajanya. Dimasukkan pedang dalam sarungnya agar tak berlari kemana-mana. Bergerak pelan menggoda sang tuan yang menggeram frustasi.
Enam belas tahun dan berakhir sebuah reuni. Bukan hanya hati namun juga birahi. Dia yang setiap hari melengkung lemah sebab hilang arah dari sang rumah. Kini menggembung sempurna memenuhi. Berperilaku sesuka hati meluluh lantakkan pemiliknya hingga kacau seperti lelaki gila.
Terkikisnya jarak antar permukaan, antar kulit dibatasi peluh. Berantakan sudah gerakan, cepat maju mundur dengan teriakan juga desahan. Dilanjutkan lenguhan amat panjang tanda kelegaan. Juga sebuah kecupan tanda kepuasan. Ditemani rintik suara hujan dan bau persetubuhan. Dua jiwa yang melalang kembali bersama dalam satu tubuh.
`hjkscripts.