prolog.
AUTUMN ㅡ 2038 BRIDGE HAMPTON, MAC
Happy birthday to you Happy birthday to you Happy birthday dear twins foxes
Bibir dua pemuda merekah hebat kala pasang mata mereka mulai membuka. Melalui ruang gulita secercah cahaya menerangi sosok pria yang tengah membawa tumpuk tiga kue manis pembawa bahagia. Bersama suara baritonnya dia berjalan mendekat, bersenandung lagu yang di dalamnya terdapat berbagai doa.
Happy birthday... to... you!
Selesai begitu, kue sederhana berhias bunga diletakkan dihadapan yang lebih muda. Lilin rupa angka satu dan tujuh berkobar konstan menambah kesan sakral.
“Now make a wish.” Suruhnya.
Dua pemuda saling menatap, menghantarkan juga senyum hangat pada sesama. Salah satunya mengangguk seolah mempercayakan kalimatnya diwakilkan saja. Selepasnya dia menatap pada pandangan dua lelaki paruh baya yang tengah dilanda beribu tanya.
“Sebelum kita minta sesuatu, aku mau bersyukur sebanyak-banyaknya kita akhirnya bersatu utuh sebagai keluarga. Satu pinta kita yaitu ingin diperdengarkan awal mula kisah kalian berdua. Sebab rasanya sulit untuk sayang kala belum saling mengenal.”
Maka di malam spesial dua pemuda beranjak dewasa, untuk pertama kalinya sang orang tua menggelar sebuah cerita tentang lika-liku takdir sebagai yang tak dianggap di tanah monarki.
`hjkscripts.