prince henry ; and his alpha.
Henry Point of View.
Melihat indahnya dunia siapa yang tergoda. Bagi beberapa manusia itu hal yang biasa. Namun tidak bagiku yang merupakan sebuah asa. Walau hanya satu jalan berujung bukan seluruh pemandangan setiap negara.
Inilah aku para pencari bahagia. Keluar dari sesak penjara mencari secerca cahaya. Inilah aku para pencari bahagia. Berjalan dikerumuni manusia dengan keingintahuan dan tawa. Inilah aku para pencari bahagia. Jemari tertaut dengan sang belahan jiwa.
Alex adalah belahan jiwa. Memang kita tidak mendeklarasikan secara kata namun gestur sudah menjelaskan semua.
Satu dua kali bertemu Alex ternyata tak cukup waktu untuk mengenal utuh dirinya. Alex dengan beribu cerita. Alex yang hidupnya banyak berkelana. Alex yang lingkungannya banyak suka cita daripada sengsara.
Mendengarkan ceritanya yang begitu banyak aku terkesima. Bagaimana bisa ada manusia yang satu hari ke lain hari punya berbeda cerita. Bagaimana bisa ada manusia yang satu hari saja bisa berpindah satu lokasi ke lokasi lainnya. Bagaimana bisa ada manusia yang menganggap rumah hanya tempat tidur dan berkumpul sebuah keluarga.
Alex itu pengacara, katanya semua orang Amerika takut sama dia. Alex itu punya julukan anjing gila sebab dia menangani kasusnya dengan tidak biasa. Alex itu sudah biasa dikelilingi manusia. Hampir satu dunia tunduk pada pesonanya. Tetapi kalau boleh sombong Alex itu akulah pemiliknya.
Iya hampir satu dunia, bahkan pangeran sepertiku juga. Meskipun pertemuan pertama kurang sempurna, dia dan sifat menyebalkannya. Tapi Alex punya seribu satu pesona untuk menggoda jika yang lain gugur jua.
Lantas aku jatuh pada banyak pesonanya. Dia dan senyum jahilnya, dia dan mata indah serta lentik bulu matanya, dia dan tutur kata penuh motivasinya, serta dia dan segala kebaikan yang dia punya.
Kita berdua kini tengah berlari menghindari hujan yang tiba-tiba datang menyerang jalanan Arsene. Aku tertawa menikmati sensasi menggelitik ketika butir air kecil-kecil menerpa rupa. Alex menarikku dalam pandu badannya menuju salah satu kafe untuk berlindung.
Kita basah tetapi aku tertawa, berterima kasih pada Alex bahwa ini menyenangkan. Inilah yang paling aku favoritkan dari seribu pesonanya, yaitu gestur tubuhnya. Bagaimana jari-jari panjangnya dengan sabar membantu mengusap sisa air yang masih tertinggal di satu muka. Lalu miliknya berkelana menuju helaian rambut yang telah acak bentuknya, caranya dia menata yang mencuat jadi turun tertata, Terakhir dia akan menyampirkan rambutku di belakang telinga.
Alex aku tau manusia tidak ada yang sempurna. Namun apa yang dia bawa dalam dirinya menjadi pelengkap dalam penyempurna. Dia yang berjanji membawakan suka cita, dia yang berkata semuanya akan baik-baik saja, dia yang menjamin asalkan aku bersamanya aku akan aman sentosa.
`hjkscripts.