end of street.


Bagi Khaotung perasaan ini sungguh rasanya baru. Dia kira saat ditinggal orang tersayang, yang pertama dilakukan manusia pasti nangis karena kehilangan. Ternyata, nangis waktu keadaan kayak gini sesusah itu.

Padahal kepala udah pusing, pundak berat banget kayak semua beban lagi dipanggul di sana, terus dada sesek gak karuan. Badan rasanya terus ditekan, dan tekanan ini kayaknya gak akan berhenti sampai semua tulang remuk jadi butiran debu.

Cowok itu kebingungan gimana cara ungkapkan seluruh dukanya. Nangis gak bisa, meraung pilu apalagi. Dia hanya bisa berdiri dan menatap nanar peti terbaring ibu kandungnya yang sudah tidak bernyawa lagi. Wajahnya capek, dia belum tidur atau makan sejak dokter melayangkan vonis terakhir.

Papap harus tetep pergi ke perusahaan dengan sikap profesional, sedangkan Khaotung harus berdiri tegar ngurus dokumen beserta segala persiapan pemakaman seorang diri sambil terseok-seok.

Apa karena ini ya dia gak bisa sedih? Nangis juga gak sanggup. Soalnya kalo dia terpuruk, siapa yang bakal nebus mamanya biar bisa dibawa ke rumah duka? Mamanya bakal ditaruh dimana kalau dia gak berangkat ke pembuat peti mati? Siapa yang pakaikan baju dan riasan ke mama kalau dia gak segera reservasi perias.

Apa mungkin karena dia sudah ikhlas? Air matanya sudah habis seiring berjalannya waktu. Atau mungkin karena dia sendiri, gak ada siapa-siapa yang bisa dia andalkan, jadi tubuhnya beradaptasi biar gak nyusahin, biar semuanya tetap bisa berjalan normal. Karena cuma dia yang sekarang dunianya berantakan.

First ya? First Kanaphan semalam datang. Oh benar, air matanya sudah habis semalam suntuk dia tumpahkan di baju milik suaminya. Namun, kenyataan harus tetap jadi kenyataan bahwa First harus pergi ke sisi lain agar media tidak mengendus hubungan sebenarnya. Pada keadaan seperti ini mereka masih bermain pura-pura.

Setelah ini pun Khaotung belum bisa diam. Dia tidak bisa berleha-leha menerima kenyataan bahwa sekarang tinggal dia dan papap. Dia cepat mengurus hal yang menjadi korelasi dari keadaan mama saat ini. Hubungannya yang sekarang ada di ujung jalan menunggu kepastian.

Apakah bisa dilanjutkan dengan penuh cinta dan kasih sayang sesungguhnya Atau berhenti kandas sampai sini saja sesuai perjanjian.


`hjkscripts.