akhirnya aku dan kamu.
Gaipa Point of View.
Kita akhirnya di sini, berdiri menghadap sorak-sorai. Mana bisa aku bendung senyum tanpa menampilkan deretan gigi. Aku tersipu ketika akhirnya aku dapat melihat jelas paras tampanmu. Kamu genggam seluruh jemariku, membawa ragaku dalam pandu.
Hening semua ketika dua lututmu menyentuh tanah. Kamu haturkan berbagai kalimat cinta bertabur mutiara. Indah, aku semakin haru dibuatnya. Hingga beludru merah pembawa cincin permata yang keluar dari peraduan menjadi akhirnya.
Dengan ini disaksikan perwakilan insan di bumi beserta sinar cahaya mentari, bersediakah kamu menjadi pendamping hidupku?
Aku menangis, bukan karena bersedih. Aku menangis semata berucap syukur sekali lagi, berterima kasih telah dihadirkan sosok lelaki ini.
Maka jawaban apalagi yang mereka tunggu? Pastilah aku dengan tanpa ragu berkata.
Iya, aku mau.
`hjkscripts.